Puisi Rino Desanto W
Musik Pagi
Kadang terang memalukan
Kadang gelap menakutkan
Masih ada pagi
Masih ada petang
Di puncak diterpa angin
Di bawah tidaklah nyaman
Masih ada lembah
Masih ada bukit
Siang tidak datang bersamaan malam
Satu waktu satu pilihan
Suatu Pagi Di Selatan Kota
Kutemukan sebuah gua
Dalam keremangan kususuri
Ada tanda kehidupan
Diujung gua seorang wanita memalingkan muka
Berpuluh tahun sembunyikan diri
Ada misteri tak dimengerti
Kucoba kenalkan matahari pagi
Awalnya silau menyengat
Kubisikkan jangan tatap matahari
Nikmati indahnya bunga matahari.
Perjalanan Ke Timur
Kutulis puisi di selatan kota
Rinduku tak terbendung
Waktu tak tentu berputar lamban
Ufuk meraih kedua lenganku
Tunduk terkatub menanti hari
Tengadah mohon taman surgawi turun ke bumi timur
Kembali Ke Selatan Kota
Ada pagi di ujung bumi
Ada mimpi diujung hari
Kulihat diriku dari langit
Tak lebih butir debu
Rahasia semesta
Kupeluk sebagian tubuhku…
Kupandang sebagian tubuhku…
Biarlah awan meneduh
Bumi tetap kupijak
Tatap Teduh Dalam Cahaya Terpendar
Musikku menghentak
Pagiku menapak
Anganku menyeruak
Suaraku melunak
Kan kutelusuri nadimu
Rasakan hangat darahmu
Singgah di pelupuk matamu
Mahkkota Hitam Tersembunyi
Tak sehelai rambut menyisip mata
Tak sehelai benang melilit jemari
Kosong menghampiri langit memilu bumi
Hari ini tak dinanti esok tak ditunggu
Puisi luar biasa dan penuh makna moga pesan penulis tersampaikan serta bisa mengispirasi orang lain
Harapannya yang utama bisa menginspirasi wanita selatan kota.
Sungguh bahagianya sebagai wanita di selatan kota semoga menjadi inspirasi dan motivasi